Sabtu, 20 Desember 2008

Giliran Israel merasakan " serangan sepatu " dari palestina

Bilin, Tepi Barat (Suaramedia) - Para demonstran Palestina melemparkan sepatu mereka ke arah pasukan keamanan Israel, Jumat, dalam protes menentang pagar pemisah di Tepi Barat.

Aksi melempar sepatu itu meniru seorang wartawan Irak yang mendadak terkenal setelah menyerang Presiden AS George W. Bush dengan sepatunya.
Protes-protes serupa di masa silam di dekat desa Bilin seringkali berakhir dengan pelemparan batu oleh pemuda Palestina ke pasukan Israel yang biasanya membalas dengan menembakkan gas airmata dan peluru karet.

Kali ini, banyak dari sekitar 500 pemrotes melemparkan sepatu mereka untuk menghormati wartawan Irak itu, yang aksinya telah menjadi berita utama internasional dan kini ia ditahan karena penyerangan terhadap pemimpin AS tersebut pada saat jumpa pers di Baghdad.

"Kami ingin menunjukkan dukungan kami bagi wartawan Irak Muntazer al-Zaidi dan mengatakan bahwa seperti juga orang Irak, kami menentang pendudukan," kata salah seorang penyelenggara protes itu kepada AFP.

Para aktivis asing dan Palestina sering berkumpul di desa Tepi Barat itu untuk memprotes pagar Israel tersebut.

Israel mengatakan bahwa pagar pembatas itu, sebuah dinding baja dan besi yang direncanakan sepanjang 723 kilometer, yang diberi pagar dan kawat berduri, diperlukan untuk menjaga keamanan, sementara penduduk Palestina menganggapnya sebagai perebutan wilayah yang merongrong negara masa depan mereka yang dijanjikan.

Hingga kini Israel telah membangun sekitar 57 persen dari pagar itu, sebagian besar berada di dalam wilayah Tepi Barat.

Dalam insiden pada Minggu (14/12), Bush membungkuk untuk menghindari sepatu pertama yang dilemparkan Zaidi, sementara sepatu kedua hampir mengenai presiden AS tersebut.

Tapak sepatu dianggap sebagai penghinaan pamungkas dalam budaya Arab. Setelah patung Saddam Hussein dirobohkan di Baghdad pada April 2003, banyak orang memukuli wajah patung itu dengan tapak sepatu mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar